Halaman

Jumat, 28 Oktober 2011

Nasihat Bagimu

1 Berjuan Tanpa Henti

2 Berdoalah dengan benar

3 Dengarkan Khotbah

4 Ingatlah dirimu seorang yang berdosa

5 Meratap dan Rendahkanlah dirimu karena dosa

6 Kita Bersekutu dengan Kristus di dalam darah-Nya

7 Ibadah

8 Waspadalah terhadap Kesombongan

9 Lulus Ujian Rohani

10 Jika Engkau ragu

11 Jangan Menyerah dan  Jangan Takut

12 Saling Menasehati

13 Cara Menegur

14 Pertemuan dengan Saudara Seiman

15 Berilah Waktu Untuk Berpuasa dan Berdoa

16 HiduplAH sebagai Anak-Anak Terang

17 Berbicaralah dengan Tujuan

18 Berjalan dengan Tuhan dan Ikutilah kristus

19 Berdoa untuk Gereja dan Hamba-hamba Tuhan

Ratu Sweethella's Photo on Lockerz

Ratu Sweethella's Photo on Lockerz

penyesalan


“wah, besok mama berulang tahun,” ucap Karen dalam hatisambil berpikir mencari ide untuk membuat kejutan kecil guna merayakan ultah mamanya yng ke 40. Tahun-tahun sebelumnya, ultah mamanya memang tdk pernah di rayakan. Karen dan Kakanya selalu lupa dgn ultah mamanya. Mereka berdua baru sadar ketika sarapan, yaitu dgn adanya menu mie goreng dan telur rebus merah. Ya, itu wajib mama Karen saat di rumah ada yang berulang tahun. Kata mama Karen, mie melambangkan umur panjang dan telur merah bermkana keselamatan dan kesehatan sepanjang tahun.

            Biasanya, setelah menu itu, Kaka Karen atau Dicky Prasetya  akan berkata, “Oh, ini tanggal 16 November, ya. Berarti Mama berulang tahun. Selamat ultah ya, Ma!” Karen pun melakukan hal yang sama.

            Begitulah, setiap tahun sama seperti itu. Tidak pernah ada yang mengingatkan ultah mama-nya. Padahal, kalau Karen dan Kaka-nya berulang tahun, mamanya akan selalau ingat dan mnyiapkan kado untuk mereka, lengkap dengan menu ulttah khas tadi.

            Karen dan kakanya seperti tidak pernah merasa bersalah. Kejadian melupakan ultah mamanya dianggap hal yang biasa, sampai kemarin semua berubah. Ketika Karen pulang dari extrakulikuler, ia melihat ada sebuah buku di meja kerja mamanya. Sebuah buku tebal. Sebenarnya, Karen tidak ingin memebuka buku itu. Karen tahu itu buku harian mamanya. Tapi entah kenapa ada sebuah dorongan untuk membacanya lebih kuat sehingga ia tidak segera keluar dari kamarkerja mamanya yang seorang desainer baju pesta. Karen membuka halaman terakhir dan mulai membaca tulisan mamanya yang rapih


Sebentar lagi aku akan berulang tahun yang ke-40. Aku tahu, Karen dan Kaka pasti lupa lagi. Sebenarnya, aku hanya ingin mereka sedikit perhatian kepadaku. Tapi…. mungkin karena mereka sibuk dengan urusannya masing-masing, sehingga selalu lupa. Dan aku harus bisa menerima kenyataan itu. Meski sesungguhnya aku ingin sekali saat bangun pagi pada hari ulang tahunku nanti, sudah ada kue tart kecil di meja dan ucapan selamat ulang tahun, tanpa harus orang-orang yang paling aku sayangi itu melihat mie dan telur merah dulu. Tapi, mungkinkah….? :(


            Karen menitihkan air mata seusai membaca kalimat itu. Karen tidak tahu kalau mamanya begitu menginginkan perhatian dari dirinya dan kakanya. Ternyata, selama ini mamanya memendam rasa edih karena merasa dilupakan. Tapi mamanya tak pernah menuntut, karena ia memang selalau baik dan selalau menerima…

            Jadi, untuk menebus kesalahan dirinya dan kakanya, Karen sudah mempersiapkan semuanya buat besok. Tadi sepulang seolah, Karen sudah mampir ke toko dan membeli kue tart blueberry kecil. Lalu, tadi sewaktu mamanya sibuk menyiapkan baju pesta pesanan tante Nadira di kamar kerjanya, Karen cepat-cepat merebus merebus tiga telur dengan pewarna merah. Kue dan telur itu lalu ia simpan di tempat tersembunyi.

            Besok tinggal bangun lebih pagi dan menyiapkan semua itu di meja makan sebelum mamanya bangun. Karen sudah memberitahu kakanya. “Ok Karen gw setujuu… ntar dulu yak ni ada rapat OSIS bye” kata kakanya lalu mentupo telepon.

            Jarum jam sudah menunjukan pukul 7.30 malam. Karen bersiap-siap tidur. Dia sudah menyetel alarm-nya pada angka 12.00 malam agar menyusun semua kejutannya di meja makan, sebelum mamanya bangun

            Sekarang, mamanya sedang pergi kemengantar baju pesanan Tante Nadira. Telepon di ruang tamu berbunyi. Tapi, tak ada yang e\segera mengangkat. Mungkin kakanya sedang mendengarkan musik di kamar dan Mbak Tuti sedang keluar, sehingga tidak ada yang mndengar. Karen segera beranjak ke ruang tamu dan mengangkat telepon.
            “hallo…. selamat malam,” kata suara di ujung telepon.
            “Ya, selamat malam,” jawab Karen.
            “Maaf menggangu, apakah ini benar ini rumah Ibu Gracia?” Tanya perempuan di ujung telepon itu
            “Iya, benar itu mama saya, tapi mama saya sedang tidak ada dirumahh?” jawab Karen
            “Oh, adik, ini dari Rumah Sakit Pelita Harapan. Kami hendak mengabarkan bahwa Ibu Gracia mengalami kecelakaan….”

            Karen tidak mendengar lagi kelanjutannya, karena dia terlanjur lemas. Untung saat itu kakanya keluar kamar dan langsung memegang dirinya sehingga tak jatuh.

            Lalu, kakanya yang langsung melanjutkan berbicara dengan petugas rumah sakit. Mendadak, wajah ka Dicky berubah sedih dan risau. Karen mulai menangis, perasaannya campur aduk. Kareb merasa sesuatu yang buruk telah terjadi pada mamanya.

            Kakanya menutup telepon dan langsiung memeluk Karen “kareennnnn…. mama meninggalkan kitaa…” ucap kakanya lirih sambil menangis. “berarti kita gak punya ortu lagi ka?” ucapnya sambil menangis di pundak Ka dicky.

            Mereka berdua saling bertatapan. tak sempat bagi Karen dan kakanya untuk membuat kejutan ulang tahun buat mamanya

            Mama Karen telah pergi untuk selamanya, tanpa ia tahu kalau Karen dan kakanya sudah menyiapkan kue tart kecil untuknya.

            Air mata kak Dicky mengalir deras di pipinya. Dan Karen hanya menangis di pelukan kakanya. Mengapa penyesalan selalu datang terlambat?

            Ditengah kesedihannya, dalam hati Karen berharap supaya teman-teman yang lain tidak mengalami hal seoerti dirinya dan papanya

            “Jangan pernah lupa untuk menyayangi dan memperhatikan orangtua kita. Ternyata, sedikit saja perhatian dari kita akan membuat mereka sangat bahagia,” batinnya